bismillah
Malam ini aku jadi penanggung jawab
pelatihan baca koran arab dari kekeluargaan. Tempatnya di Hay Tsamin. Selepas
maghrib kita berangkat bersama dari sekretariat kekeluargaan. Di tengah-tengah
pelatihan, handphone ku bergetar dalam kondisi “silent”. Niatku supaya tidak
mengganggu konsentrasi saat materi di sampaikan.
Tapi di sela-sela pelatihan
akhirnya tetap ku buka juga, tuntutan penasaran. Hehe.
Dan ternyata... nomor Indonesia!
Nomor abi! Kayaknya aku dapat telephon dari Indonesia itu setahun yang lalu.
Ketika aku baru sampai di bumi Kinanah. Selebihnya aku biasanya yang menelpon
ke Indonesia setiap bulan. Karena biaya telepon lewat internet di sini relatif
lebih murah.
Huwa.. rasanya pengen nangis deh...
tadi telepon itu nggak aku angkat. Hiks. Sedih pokoknya deh...
Setelah itu pulang ke asrama.
Sambil menunggu bus 80 coret, aku teringat mafrum alias daging giling
calon pentol bakso di freezer. Waduh, di dapur nggak ada merica. Jadilah aku
menyeberang jalan yang terpisah rel tua menuju athoroh yang menjual
obat-obatan dan bumbu dapur.
Ini pentol bakso yg akhirnya berhasil saya buat d bantu seorang teman. dengan mengandalkan resep dari seorang senior masisir. edisi perdana bs di bilang "mumtaz" lho... ^_^ |
Jam setengah sembilan tepat,
akhirnya kami dapat bus. Berharap dapat sampai asrama tepat pukul sembilan,
sehingga tidak terlambat. Ternyata takdir berkata lain. Sedikit kemacetan, dan
kami sampai asrama pukul 9 lebih 20. Karena security asrama saat itu orangnya
disiplin, kami masuk daftar terlambat deh. Hiks.
Melihat Aula kecil asrama, aku
teringat ujian Dauroh LUghoh yang ku lewatkan. Padahal sebelum libur Idul Adha,
semua acara aku cancel demi ikut dauroh ini lho. Sampai-sampai tadi sore teman
dari Belgica menelponku dan bertanya alasan absenku. Hiks lagi deh
Naik tangga ke lantai tiga, menoleh
ke kanan, lihat Mesin cuci. Teringat cucian baju yang menumpuk. Kapan ada waktu
sela untuk mencuci ya? Hiks
Menoleh ke kiri, melihat dapur.
Ingat mafrum lagi. Kapan ya, ada waktu buat bikin baksonya? Hiks
Sampai di kamar, buka pintu. Teman
sekamarku sudah tidur. Aku melihat netbook merah kesayanganku di bawah.
Teringat tugas buletin yang belum ku kerjakan. Deadline nya besok. O..ow!
alamat begadang nih. Hiks
Sekilas melihat notebook kertas
berisi jadwal kegiatan harianku, seharusnya malam ini belajar untuk pelajaran
esok hari. Harus dikorbankan deh. hiks.
Teringat esok hari –seharusnya-
mulai setor tahfidz bersama teman. Tapi malam ini tak bisa murojaah. Aduh...
hiks
Akhirnya ngelembur tugas buletin.
E... ketiduran. Bangun-bangun meggigil kedinginan karena mulai masuk musim
dingin. Brr... selepas sholat, melihat jam. Masih tersisa 40 menit sebelum
adzan shubuh. Kuputuskan untuk masak sahur. Lumayan lah, ada ayam dan sayuran,
bisa dibuat sop.
Sambil merebus air di hitter.
Kayaknya dari kemarin aku sedikit banget minum air putih... nyambi selesaikan
tugas buletin juga. Sambil bolak-balik kamar-dapur, akhirnya sup untuk sahur
selesai juga. Tara!
Aku kembali melihat jam di
handphone, kyaaaa!
Dua menit lagi adzan!
Aku coba makan kilat, sambil
kepanasan karena kuah sop yang panas. Huaaah...
“Allohu akbar-Allohu akbar!...”
Yah.. lumayanlah tiga sendok sahur.
Lha... minumnya? Hadoh, lupa deh. seret. Padahal dari semalam, cita-citaku
adalah minum air putih. Hiks
Selamat datang pagi.. kita mulai
aktifitas lagi!
Ala kulli hal, alhamdulillah!
Betul2?
lets make again nun ***so :P
ReplyDelete