bismillah
Kamis.
|
Sepi kan... |
Seperti biasa, setiap
jatahku shift PMIK di hari ini, sepi. Ada beberapa tugas menumpuk sebetulnya. Tapi,
rehat dulu lah. Dan tahu tidak, di atas PMIK, alias di sutuh ini, muncul suara
gedebak-gedebuk. Berisik? Iya. But, no problem. Aku pernah tanya salah seorang
yang ‘gedebak-gedebuk’ itu, kata mas-nya, setiap Sabtu dan Kamis, mereka
latihan wingchun. Padahal seingatku, wingchun itu kan seni beladiri yang
diciptakan buat wanita. Karena jurus dan gerakan-gerakannya yang gesit namun
tidak membutuhkan banyak tenaga. Hihi, kenapa yang latihan akhi-akhi ya?
Baru saja selesai
mengklasifikasi 20 buku baru. Hey, ini bukan perkara mudah. Bermodalkan “kitab
suci” PMIK, keterbatasan ingatan dan mengkaitkan judul plus konten dengan
klasifikasi turunan Dewey. Ugh, terkadang menemukan buku yang untuk memberi
nomor penempatan itu sampai makan seperempat jam. Well, tapi aku menikmatinya.
|
Rak bahasa Arab di PMIK |
Selanjutnya mendata
buletin-buletin Masisir yang masuk PMIK. Menyetempel yang belum distempel,
komputerisasi lalu manyun karena “ini buletin kok gak ada edisinya sih!”. Aha,
di sini aku paham bahwa layouter media cetak itu penting. Juga inkonsistensi
layout itu sangat mengganggu pendataan dan dokumentasi.
Tugas dari buletin
juga baru saja masuk inbox. Tapi... sudahlah. Akan ku kerjakan nanti malam saja
di asrama.
|
Hari Batik kan ya.. |
Sekarang rileks dulu. Menulis
uneg-uneg di hari ini. iya hari Batik Nasional 2 Oktober. Ada yang spesial?/
iya. Aku pakai baju batik ungu yang kujahit sendiri. Meski tidak 100% jahit
mesin. Tapi oke punya lho. Lumayan lah. Baju Ied kemarin. Inginnya sih selfie, karena jiwa narsis-ku
selalu bersemi, tapi kalau buat konsumsi publik ya... pikir-pikir dulu lah. Bukan
Ainun kalau suka pajang-pajang foto selfie dan dinikmati banyak orang. Ups!
Oya, tadinya mau nulis
macam-macam. Sebab sudah lama tidak posting di blog ini. bukan karena tidak ada
inspirasi. (btw, manusia bisa kehabisan inspirasi ya?) tapi ya, karena beberapa
alasan, nggak berani sembarang posting lah. Kalau dihitung-hitung, setiap bulan
(sedikit sekali ya) aku selalu membuat folder baru untuk coretan-coretanku.
Nah lho... sudah
nyasar ke mana lagi ini? begini lah kalau menulis tanpa mind maping. Karena biasanya-minimal
aku membuat peta pikiran atau kerangka sebelum menuliskannya. Bukan Cuma untuk
tulisan-tulisan berat. Tapi tulisan ringan pun begitu. Kalaupun tidak ditulis
tangan, aku menuliskannya di pikiran.
|
di sini aku shift. Sepi. Asli. Tpi enak sih, buat ngerjain tugas-tugas. haha |
Seringkali kawan-kawan
bilang bahwa aku ini lumayan mumpuni dalam menulis. Tapi wew, no.no.no.
aku-terkadang masih terikat mood. Bahkan, seniorku mengaku bahwa ia mulai
menulis sejak 4 tahun terakhir. Tulisannya bagus. Logikanya dapat. Dan cukup
expert lah. Tapi wait! Aku lho... sudah suka nulis fiksi sejak akhir SD, tapi
sampai sekarang masih acak-adul. Seringkali logika ndak dapat, diksi kurang
greget, satu paragraf dengan paragraf lain tidak koheren. Aiih, rasanya pengen
pijetin ini otak!
Tapi lama-kelamaan aku
berpikir, bahwa semua ini kujalani dan bisa kulakukan karena (biidznillah
tentu), juga karena aku mau. Sungguh salah kalau aku dibilang memiliki bakat. Karena
semua yang kulakukan, asasnya ya itu. Kemauan. Asal aja tulis. Mengikuti kata
hati. Kalau dibac ulang terkadang,”wew, bagus juga”. Tapi tak jarang,”idih,
apaan nih?” lalu ‘delete’. Hoho
Kalau sudah begitu,
aku paling malas mengulang. Makanya paling gatel dengan kata “revisi”.
Okay, sepertinya bisa
nyasar ke mana-mana kalau uneg-uneg ini dilanjutkan. Ala kulli hal, “Ainun,
keep your writing spirit!”
Syukran, sudah mau
baca uneg-uneg di sore ini. oya, besok puasa Arafah yuk!
PMIK "Krik...krik...krik..", Wisma Nusantara,Cairo, 2 OKtober 2014