Saturday 11 February 2012

BIARAWATI itu, kini belajar padaku

bismillah


Rumah Tahfidz, Joglo. 8 Ramadhan 1432 H

                Barusaja muallaf itu pergi. Mantan biarawati.

                Selama Ramadhan ini, saya dapat amanah untuk mengelola rumah tahfidz. Tempatnya masih menumpang salah seorang dermawan memang. Tapi ala’ kulli hal, alhamdulillah. Tugas  saya, lumayan ringan, menyimak bacaan, menerima setoran tahfidz, mengajar membaca alquran plus tahsin dan tajwid, ya pokoknya serba alquran lah. Hamdan lillah. Meski juga curi-curi waktu sambil menambah hafalan quran dan mengerjakan tugas akhir.
                Dari beberapa yang datang, salah seorang yang begitu gigih untuk belajar alquran dari nol adalah Bu Bambang. Muallaf, mantan biarawati. Selama ini ia mengandalkan alquran latin untuk bisa membaca alquran. Maka dengan adanya rumah tahfidz ini, ia tertarik untuk belajar alquran.
                Selesai belajar, obrolan hangat pun mengalir. Di mulai dari kisah perjuangannya mempertahankan Islam, lalu mengapa ia memilih Islam, pun akhirnya tak luput dari kisah romantisnya bertemu suami tercinta. Well, mari kita simak.
                Dulunya, ia adalah mahasiswi biasa. Semua pacarnya adalah lelaki muslim. Dan dari pergaulan dan kenyataan yang ia dapati melalui para pacarnya itu, ia benci dengan Islam. Dengan segala aturan tetek bengeknya. Ini haram itu haram. Belum lagi melihat kaum muslimin yang kebanyakan –yang ia saksikan- adalah golongan menengah ke bawah.
Dari situ ia benci Islam, dari situ ia putuskan untuk memperdalam khatolik-nya. Menjadi biarawati. Sekian tahun ia jalani, hingga ia mencapai –apa ya istilahnya? Saya juga kurang tahu- mungkin semacam tingkatan tinggi dalam biara. Kaul kekal.
Sebulan sebelum benar-benar ia dilantik. Ia berdiri memimpin di ruang doa. Saat itu adalah malam Idul Fitri. Mendengar lafadz “laa ilaaha illallohu allohu akbar”, tubuhnya bergetar, bulu kuduknya berdiri, makin lama ia mendengar semakin tubuhnya begidik. Hingga tak lama kemudian, ia tak kuat. Pingsan.
Bersambung...

No comments:

Post a Comment