Thursday 2 October 2014

Curahan Hati PMIKwati

bismillah

Kamis.
Sepi kan...
Seperti biasa, setiap jatahku shift PMIK di hari ini, sepi. Ada beberapa tugas menumpuk sebetulnya. Tapi, rehat dulu lah. Dan tahu tidak, di atas PMIK, alias di sutuh ini, muncul suara gedebak-gedebuk. Berisik? Iya. But, no problem. Aku pernah tanya salah seorang yang ‘gedebak-gedebuk’ itu, kata mas-nya, setiap Sabtu dan Kamis, mereka latihan wingchun. Padahal seingatku, wingchun itu kan seni beladiri yang diciptakan buat wanita. Karena jurus dan gerakan-gerakannya yang gesit namun tidak membutuhkan banyak tenaga. Hihi, kenapa yang latihan akhi-akhi ya?

Baru saja selesai mengklasifikasi 20 buku baru. Hey, ini bukan perkara mudah. Bermodalkan “kitab suci” PMIK, keterbatasan ingatan dan mengkaitkan judul plus konten dengan klasifikasi turunan Dewey. Ugh, terkadang menemukan buku yang untuk memberi nomor penempatan itu sampai makan seperempat jam. Well, tapi aku menikmatinya.

Rak bahasa Arab di PMIK
Selanjutnya mendata buletin-buletin Masisir yang masuk PMIK. Menyetempel yang belum distempel, komputerisasi lalu manyun karena “ini buletin kok gak ada edisinya sih!”. Aha, di sini aku paham bahwa layouter media cetak itu penting. Juga inkonsistensi layout itu sangat mengganggu pendataan dan dokumentasi.

Tugas dari buletin juga baru saja masuk inbox. Tapi... sudahlah. Akan ku kerjakan nanti malam saja di asrama.

Hari Batik kan ya.. 
Sekarang rileks dulu. Menulis uneg-uneg di hari ini. iya hari Batik Nasional 2 Oktober. Ada yang spesial?/ iya. Aku pakai baju batik ungu yang kujahit sendiri. Meski tidak 100% jahit mesin. Tapi oke punya lho. Lumayan lah. Baju Ied kemarin. Inginnya sih selfie, karena jiwa narsis-ku selalu bersemi, tapi kalau buat konsumsi publik ya... pikir-pikir dulu lah. Bukan Ainun kalau suka pajang-pajang foto selfie dan dinikmati banyak orang. Ups!

Oya, tadinya mau nulis macam-macam. Sebab sudah lama tidak posting di blog ini. bukan karena tidak ada inspirasi. (btw, manusia bisa kehabisan inspirasi ya?) tapi ya, karena beberapa alasan, nggak berani sembarang posting lah. Kalau dihitung-hitung, setiap bulan (sedikit sekali ya) aku selalu membuat folder baru untuk coretan-coretanku.

Nah lho... sudah nyasar ke mana lagi ini? begini lah kalau menulis tanpa mind maping. Karena biasanya-minimal aku membuat peta pikiran atau kerangka sebelum menuliskannya. Bukan Cuma untuk tulisan-tulisan berat. Tapi tulisan ringan pun begitu. Kalaupun tidak ditulis tangan, aku menuliskannya di pikiran.

di sini aku shift. Sepi. Asli. Tpi enak sih, buat ngerjain tugas-tugas. haha
Seringkali kawan-kawan bilang bahwa aku ini lumayan mumpuni dalam menulis. Tapi wew, no.no.no. aku-terkadang masih terikat mood. Bahkan, seniorku mengaku bahwa ia mulai menulis sejak 4 tahun terakhir. Tulisannya bagus. Logikanya dapat. Dan cukup expert lah. Tapi wait! Aku lho... sudah suka nulis fiksi sejak akhir SD, tapi sampai sekarang masih acak-adul. Seringkali logika ndak dapat, diksi kurang greget, satu paragraf dengan paragraf lain tidak koheren. Aiih, rasanya pengen pijetin ini otak!

Tapi lama-kelamaan aku berpikir, bahwa semua ini kujalani dan bisa kulakukan karena (biidznillah tentu), juga karena aku mau. Sungguh salah kalau aku dibilang memiliki bakat. Karena semua yang kulakukan, asasnya ya itu. Kemauan. Asal aja tulis. Mengikuti kata hati. Kalau dibac ulang terkadang,”wew, bagus juga”. Tapi tak jarang,”idih, apaan nih?” lalu ‘delete’. Hoho

Kalau sudah begitu, aku paling malas mengulang. Makanya paling gatel dengan kata “revisi”.

Okay, sepertinya bisa nyasar ke mana-mana kalau uneg-uneg ini dilanjutkan. Ala kulli hal, “Ainun, keep your writing spirit!”

Syukran, sudah mau baca uneg-uneg di sore ini. oya, besok puasa Arafah yuk!







                              PMIK "Krik...krik...krik..", Wisma Nusantara,Cairo, 2 OKtober 2014


No comments:

Post a Comment