Friday 24 November 2017

Aliran Rasa Komunikasi Produktif

bismillah

Menyatukan dua jalan yang berbeda, adalah tantangan yang besar buat saya. Jalan antara saya dan suami; jalan pikiran!
Iya, diawal pernikahan yang paling hot (semua juga pastinya begitu kan..)
Namun lama kelamaan, akhirnya kami saling memahami. Dan itu tidak terjadi begitu saja. Maksud saya, hal itu tidak "berjalan seiring waktu berlalu" begitu saja. Tapi dengan adanya pola pikir yang telah kami bangun sebelumnya, bahwa setiap dari kami memiliki pola pikir berbeda. Sehingga dengan seiring waktu, ada semacam pembagian tugas dan penyerahan kepercayaan antara kami. Suami memimpin daerah mana saja, saya bagian mana saja. Sehingga ketika terjadi clash, pihak yang tidak berkuasa akan mengalah, kemudian secara sadar mempercayakan persoalan pada yang "berkuasa".

Lalu datanglah game level 1 dari kelas bunsay. Temanya komunikasi produktif. Cocok!!
Karena, antara saya dan suami sudah lumayan gemulai membuat arus (uhuk!), maka saatnya membangun komunikasi produktif dengan anak tercintah. Seandainya saya masih memiliki pola pikir yang dulu... di mana saya ingin anak itu: nggak rewel, harus rapi, harus sopan de el el. Maka mungkin hari ini saya akan stress sendiri. Hehe
Namun karena sedikit demi sedikit saya mulai tahu apa itu "rasa ingin tahu" anak, maka semua menjadi terasa ringan. Ketika anak buang-buang mainan, yah nggak perlu saya protes. Biar saja diambilnya sendiri, sekalian belajar memecahkan masalahnya sendiri. Wihihi kecuali kalau sudah ke tahap membahayakan diri atau menabrak norma, nah barulah umminya ini melarang, lalu tawarkan solusi lain.

Saya harap pola komunikasi seperti ini menjadi hal yang bermanfaat besar bagi keluarga. Juga saya mampu istiqomah melaksanakannya. Mengingat umur putri saya masih 1 tahun. Semoga ke depan masih dan semakin semangat berkomunikasi produktif dengan keluarga. Dan tak lupa, terima kasih IIP!

 

No comments:

Post a Comment