Saturday 30 June 2012

AWAL SPRING at PYRAMID

bismillah

Mengawali musim semi “spring” tahun ini, aku dan kawan-kawan satu marhalah mengadakan acara pembubaran panitia MFD (Marhalah Family Day) -yang diadakan khusus keluarga besar masisir Madinah Al Buust Al Islamiyah (The Islamic Mission City)- di komplek wisata Pyramid, Giza.




Keluar dari asrama, sembari membawa bekal, bersama-sama kami berjalan menuju stasiun bawah tanah yang terhitung masih “baru”. Yup, Aboul Basha, Abbasea.
Lumayan sepi, selain karena baru, mungkin juga karena kami datang lebih pagi. Nampak sekali perbedaan yang mencolok antara “bawah tanah” yang bersih, tertata dan “kinclong” dengan suasana perkotaan di atasnya. Saya membayangkan bahwa lalu lintas bawah tanah itu seperti kota modern, begitu masuk, suasananya benar-benar seperti di luar negri deh, hihi…
Kapan ya, Jakarta bisa seperti ini… Salut deh, buat Mesir yang lebih bisa mengoptimalkan penggunaan bawah tanah.
Oya, untuk yang pertama kali naik kereta bawah tanah, atau Metro, jangan kaget ya, jika tiket yang di masukkan di slop mesin entry tiba-tiba tertarik dan muncul di seberang. Hoho…
Setelah transit di Ataba, lalu melanjutkan perjalanan bawah tanah menuju Giza, melewati sekitar 8 setasiun. Wuusss….
sawah bo...
Sampai di stasiun Univ Cairo, selanjutnya keluar dan naik Tramco menuju komplek Pyramid…
Di sebuah pertigaan, kami turun dan berjalan beberapa ratus meter untuk membeli tiket masuk. Sepanjang perjalanan, tertata bunga-bunga yang bermekaran, melepas kepergian dingin di ujung winter, dan menyambut datangnya sejuk musim semi. Spring!
anak kecil, udah jadi kusir
Entah jenis bunga apa yang tertata apik di taman kecil tengah-tengah pertigaan jalan. Juga kami melewati tengah jalan dengan rerumputan dan macam-macam bunga di atas pembatas jalan. Beberapa petak sawah di seberang jalan, membuat kami berdecak kagum, sekaligus mengobati kangen tanah air. Secara, kita kan di gurun…
Sampai di loket pembelian karcis, kami keluarkan senjata pamungkas, eng ing eng… “Kerneh” atau kartu mahasiswa Al Azhar As Syarif. Hehe, buat apalagi kalau bukan buat… (tahu kan?)   (^_*)V
Sempat bersitegang dengan petugas gara-gara banner marhalah yang kami bawa, akhirnya salah seorang kawan nekat membawa masuk komplek tanpa sepengetahuan petugas. Tapi naas, saat sebagian kami telah masuk, petugas yang tadi memeriksa banner cukup tanggap dan melarang kami –yang masih di luar- untuk masuk, sampai banner dibawa keluar. Akhirnya seorang kawan keluar diseret petugas sambil bawa banner. Duh-duh, kasihan deh pokoknya. Seperti anak kecil yang dijewer sama bapaknya gara-gara nakal… hihi. Atau seperti maling yang kepergok petugas ronda. wkwk
Alhamdulillah, setelah beberapa bulan menginjakkan kaki di bumi kinanah, akhirnya aku bisa melihat, meraba, dan berfoto secara langsung dengan pyramid, yang merupakan ikon Negara Mesir!
Selanjutnya, kami sholat Dhuhur berjamaah, acara pembubaran panitia, lalu makan siang, yummy…menu sambel anak Minang, terasa mantap!
ini ngambil fotonya diam2 lho.. ketahuan, bayar 5 LE
Lalu, intinya keliling komplek pyramid sampai sore!
Aku tidak akan menjelaskan detil sejarah Pyramid, karena terus terang, pasti akan bertele-tele dan kurang menarik. Tapi aku mencoba mendeskripsikan sesuai yang kulihat.
ini jalan masuk dalam pyramid lho
Awalnya, ku pikir komplek pyramid itu panas. Soalnya daerah gurun. Ho, ternyata aku harus memegang erat jaket yang kupakai, karena angin yang berhembus cukup dingin dan kencang. Mungkin karena letaknya yang lebih tinggi di banding sekitar, juga masih ada sisa-sisa “winter”.
Yup, ada 3 pyramid inti yang letaknya berdekatan. Sejajar memang, dan dipisahkan sekitar seratus meter antar bangunannya. Yang paling dekat dengan pintu masuk adalah Great Pyramid, itu yang paling besar. Lalu di barat daya nya, ada pyramid yang sedikit lebih kecil, dan di puncaknya terlihat putih, karena bebatuan penyusunnya dibuat rata, disesuaikan dengan bentuknya yang limas segiempat. Sedang Great Pyramid dan pyramid lain di barat daya, permukaan bangunan tetap terlihat bebatuan persegi panjang, meski secara umum berbentuk limas segi empat.
Awalnya, kukira permukaan pyramid itu seperti anak tangga kecil. Sehingga bisa dinaiki hingga puncaknya. Ternyata benar! Permukaannya seperti anak tangga. Tapi satu anak tangga tingginya hampir setinggi kepalaku. Ye.. tak bisa manjat…
 Di bagian utara Great Pyramid, ada pintu masuknya. Terdapat anak tangga yang menuju ke dalamnya. Tapi sayang, turis tidak diperkenankan untuk masuk. Oya, kami –sambil jeprat-jepret ria, berjalan menuju daerah “gurun”. We…. Beberapa bulan di sini tidak pernah melihat gurun yang sesungguhnya.
Nah, daerah gurun itu berada di selatan Great pyramid. Dari sini, bisa mengambil foto dua atau tiga pyramid sekaligus. Juga melewati banyak bangunan yang tertutup pasir gurun. Sebenarnya bangunan-bangunan itu seperti rumah-rumah balok zaman dahulu –kayak di film arab gitu lah- hanya karena tertimbun pasir gurun, setiap pintu masuk, lorong dan gang-gangnya Nampak seperti lubang bawah tanah.
Aku dan seorang kawan, iseng-iseng keluar rombongan dan menelusuri bangunan itu. Ingin rasanya memasuki lobang-lobang itu. Tapi semakin ke dalam semakin gelap, lalu sedikit kami masuk, dan… sampah! Huek!!! Kiraiin… tapi yakin, sebetulnya itu semacam kota yang tertimbun gitu deh…
Begitu keluar, aku mendekati benda putih yang cukup besar. Akhirnya, melihat bentuknya yang begitu, kami saling berpandangan dan…”Tengkorak ontaaa…!!!!” Lari deh, balik ke rombongan.
Menikmati suasana gurun sembari melihat rombongan turis yang memakai kafayeh. setelah puas, kembali deh ke Great Pyramid, namun kali ini ke sebelah tenggara nya. Yap, apalagi kalau bukan…. Spink!
Tapi sebelum itu, sekali lagi, di bagian tempat lain, aku dan kawan yang tadi, kembali iseng melihat-lihat sekaligus menelusuri kawasan bangunan-bangunan kotak yang –kali ini- lebih banyak. Tidak hanya lorong-lorong dan gang-gang yang berbentuk menyerupai labirin. Tetapi di beberapa bagian kami menemukan lobang-lobang. Sebagian dangkal dan banyak yang cukup dalam sehingga ditutup oleh besi yang melintang-lintang. Kami membayangkan bahwa di dalam bangunan-bangunan dan lorong yang tertimbun itu, terdapat rahasia peradaban mesir kuno. Yang belum terjamah tangan-tangan manusia modern.  Uhuy! Pokoke berpetualangan dengan fantasi kita deh.
Lalu di komplek Spink!
Awalnya agak kesal gitu deh. Soalnya, pas masuk, membayangkan bentuk singa berwajah manusia dengan pose aduhai.. ternyata malah masuk ke ruang dengan tiang-tiang besar, agak mirip labirin. Tapi juga seperti panggung coloseum tempat pertarungan gladiator.
Belum lagi beberapa ruangan ditutup, sehingga tidak di setiap ruang bisa dimasuki. Juga terdapat lantai yang dibuat tinggi rendah berbentuk kotak persegi. Entah untuk apa. Selanjutnya, kami menaiki lantai ke atas tanpa anak tangga. Namun terdapat kayu-kayu yang tertata sehingga mempermudah untuk berjalan.
Kembali bertemu dengan cahaya mentari yang sempurna dan…. SPINK!
Meski hidungnya seperti “sule” karena rusak sebagian, dua kaki di depan, ekor yang melingkar di belakangnya… semua dari batu!
Yup…
Itu cerita singkat perjalanan kami ke pyramid. Lebih seru jika anda pergi sendiri ke sana. Maasyi??





No comments:

Post a Comment