Saturday 17 March 2012

MENITI AWAL PERJALANAN...3

bismillah

Ya, ternyata ada email ralat dari kedubes. Jadi persyaratan yang kemarin dikirim lewat email itu, bukan syarat pendaftaran, melainkan persyaratan bagi yang telah lulus seleksi beasiswa. Ya Rabb… ah tidak mengapa!
Ya, hari pertama seleksi di kedubes sudah terlewat. Masih tersisa 6 hari.
Sementara dalam email ralat persyaratan pendaftaran, di sebutkan bahwa kami cukup membawa fotokopi KTP dan Ijazah. Wealaah…
Tapi ternyata kami harus mendaftar dahulu, barulah setelah itu kedubes memberitahu kapan waktu seleksinya. padahal sisa waktu pendaftaran hampir habis.
Kebetulan ada teman Ustadz Rizal yang juga membantu murid-murid aliyah-nya untuk ikut seleksi di kedubes Mesir. Sebut saja namanya Ustadz Abi.  Bersama beliau dan 4 muridnya, kami saling membantu dan bekerjasama untuk mengikuti seleksi di Jakarta.
Berhubung waktu pendaftaran semakin tipis, kami memutuskan untuk mengirim fotokopi persyaratan ke teman Ustadz Abi di Jakarta, agar didaftarkan seleksi beasiswa di kedubes.
Selasa dokumen dikirim. Rabu sampai. Kamis di daftarkan. Dan Jum’at kami berangkat ke Jakarta. Aku, seorang kawan, Ustadz Abi dan keempat muridnya. Ustadz Rizal mendoakan sebelum kami berangkat dan meminta maaf karena tidak bisa mengantar sampai Jakarta. Kami pun meminta maaf dan berterima kasih atas bantuan Ustadz hingga sejauh ini.
Sampai di Kedubes, pukul 6 pagi. Setelah MCK dan sarapan di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta. Kami menuju Kedubes Arab Mesir yang tak jauh dari Masjid. Di depan Kedubes, bersama ratusan peserta seleksi lainnya, kami menunggu hingga pukul sepuluh.
Di depan pos satpam, ditempel nama-nama pendaftar yang akan mengikuti seleksi hari itu. Hari Jum’at. Hari terakhir seleksi.
Mencari nama-nama kami ber-enam, tak satu pun yang tertera!! Artinya, kami belum terdaftar sebagai peserta test seleksi beasiswa Al Azhar. Tubuhku melemas. Padahal ini hari terakhir seleksi. Padahal aku mendapat info waktu seleksi jauh-jauh hari sebelumnya. Aku membayangkan bahwa penantianku yang nyaris satu tahun ini sia-sia.
Pintu gerbang kedubes dibuka. Seluruh peserta yang namanya terdaftar di depan pos satpam disuruh untuk masuk dalam gedung kedubes. Ustadz Abi menyuruh kami supaya ikut masuk.
Dan setelah kebingungan mencocokkan jumlah peserta dengan daftar yang ada, petugas –yang berkebangsaan Mesir itu akhirnya menyuruh kami semua untuk memasuki ruang seleksi. Di dalam, di sela-sela ujian tulis, kami disuruh menulis nama dan nomor telepon. Aku tertawa dalam hati. Jadi ceritanya, pendaftaran peserta di dalam ruang ujian... Ala kulli hal Alhamdulillah.

No comments:

Post a Comment